Selasa, 05 Mei 2020

Tentang Seni Rupa


Blog Pribadiku  - Tahukah Anda apa perbedaan antara seni murni dan seni terapan? Jawabannya adalah bahwa proses penciptaan seni rupa lebih rentan terhadap ekspresi jiwa saja, misalnya melukis, sedangkan dengan seni terapan, proses propulsi memiliki tujuan dan fungsi tertentu, seperti dari pada kerajinan.

Definisi seni terapan

Apa itu seni terapan? Seni Terapan (seni terapan) adalah suatu karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung nilai-nilai fungsional tertentu selain nilai seni yang mereka miliki. Fungsi karya seni dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetika dan fungsi praktis.

Seni terapan juga disebut nama seni terapan, itu adalah seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, karya ini cenderung memprioritaskan faktor penggunaan dalam hal keindahan dan aspek artistik.

Menciptakan karya seni terapan tampaknya lebih sulit daripada karya seni murni. Karena pembuatan karya seni murni tampak lebih bebas dan tidak perlu memperhitungkan fungsionalitas dibandingkan dengan karya seni terapan. Namun, seringkali sebaliknya yang membuat karya artistik lebih sulit daripada seni terapan. Misalnya, orang mungkin lebih sulit melukis daripada membangun rumah.

Sejarah seni terapan

Seni terapan Indonesia telah dikenal dan dikembangkan sejak zaman prasejarah. Sejak awal, nenek buyut kami menggunakan kapak dan tulang batu untuk melacaknya. Seni rupa terapan adalah perkembangan yang memusingkan di Indonesia, terutama setelah nenek buyut kami mampu mencairkan logam menjadi benda-benda seperti senjata dan perhiasan. Selain itu, logam cair juga digunakan sebagai rumah, seperti wadah, nekara, moko dan peralatan dapur lainnya.

Karya seni terapan juga disebut karya seni terapan, yaitu karya seni yang telah diterapkan atau diterapkan pada bentuk fungsional. Apa yang dicakup bentuk-bentuk fungsional ini? Semua bentuk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut bentuk fungsional. Bentuknya bisa dalam bentuk perhiasan, pakaian, perabot, peralatan ruang makan, peralatan pertunjukan atau peralatan ibadah.

Jenis seni terapan

Beberapa jenis seni terapan, yaitu:


Seni arsitektur, yaitu benda-benda yang berupa bangunan, bangunan, tempat ibadah dan lainnya.
Seni dekoratif adalah seni terapan yang dimaksudkan untuk mendekorasi tempat, ruang atau adegan selama suatu acara.
Seni grafis yang diterapkan adalah seni yang memiliki fungsi alat komunikasi dalam bentuk gambar.
Seni ilustrasi adalah foto atau gambar untuk menjelaskan sesuatu agar dapat lebih memahami bacaan. Biasanya ditemukan dalam buku-buku fiksi dan non-fiksi.
Elemen dan karakteristik seni rupa terapan
Membuat karya seni terapan lebih sulit daripada karya seni murni. Ini mungkin karena fakta bahwa seni murni terasa lebih bebas dan tidak memperhitungkan fungsi akun dibandingkan dengan seni terapan. Namun, seringkali sebaliknya, yang membuat karya seni murni lebih sulit daripada seni terapan. Misalnya, orang mungkin lebih sulit melukis daripada membangun rumah.

Seni rupa diterapkan berdasarkan bentuk

Karya seni terapan yang terbagi sesuai bentuknya di Indonesia sangat beragam. Jika mereka dibagi menurut bentuk, karya seni terapan dapat dibagi menjadi empat kategori: rumah tradisional, senjata tradisional, transportasi tradisional dan kerajinan tangan.

Seni terapan halus berdasarkan pola

Bentuk-bentuk motif artistik yang diterapkan di setiap daerah umumnya bersifat tradisional, terkait dengan standar, monoton, dan ditransmisikan dari generasi ke generasi. Namun ada juga pola dekoratif yang telah dikembangkan, tetapi yang masih bisa dikenali oleh karakteristik pola tradisional. Bentuk seni terapan nusantara umumnya mengambil objek flora, fauna atau alam di sekitar area lokal. Gaya seni terapan umumnya dekoratif (menggunakan ornamen atau dekorasi), halus, kontras, klasik dan penuh simbologi.

Bentuk motif artistik yang diterapkan di masing-masing daerah sangat bervariasi. Model seni yang diterapkan di Jawa, misalnya, umumnya dimodelkan pada tanaman, hewan, dan beberapa memiliki bidang geometris atau organik. Di Toraja, Papua dan utara Sumatra, sering ada pola geometris. Motif manusia dan hewan banyak digunakan dalam dekorasi masyarakat Dayak di Kalimantan, Batak dan Papua.

Bentuk atau gaya dibedakan oleh bentuk figuratif (sesuai dengan aslinya) dan bentuk non-figuratif (tidak nyata). Bentuk-bentuk ini dapat dibagi menjadi bentuk abstrak, bentuk geometris, bentuk stilisasi, bentuk rantai dan bentuk visual yang realistis.

a. Bentuk Abstrak

Bentuk abstrak yaitu bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam (nature) atau bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya (tidak nyata). seperti motif tumpal, baji, kawung, meander, pilin, swastika, dan lain-lain. Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu sebagai berikut.

Bentuk abstrak murni, contohnya kursi, meja, sepatu, dan rumah.
Bentuk abstrak simbolis, contohnya, huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas, dan lambang-lambang.
Bentuk abstrak filosofis, contohnya huruf Cina.

b.Bentuk Geometris

Bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contoh bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segiempat, segilima, segi enam, dan lingkaran.

c. Bentuk Stilasi

Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya, motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.

d. Bentuk Deformasi

Bentuk deformasi yaitu bentuk yang telah mengalami penyederhanaan.
Beberapa contoh Bentuk Corak Deformasi karya senirupa terapan yang bisa anda ambil sebagai bahan referensi, silahkan klik gambar corak senirupa terapan dibawah untuk melihat yang lebih besar.

e. Bentuk Corak Visual Realistis

Bentuk visial realistis biasa juga disebut bentuk naturalistis, yaitu bentuk yang sesuai dengan aslinya.

Fungsi Seni Rupa Terapan

Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.

Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa kelompok.

Fungsi Individual

Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.

Fungsi Fisik

Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.

Emosional

Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.

Fungsi Sosial

Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.

Sebagai rekreasi / hiburan

Seni dapat digunakan sebagai cara untuk menghilangkan kebosanan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, area hiburan, dll.

Sebagai komunikasi

Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan hal-hal seperti pesan, ulasan, kebijakan, ide, dan produk ke banyak orang. Contoh: pengumuman, poster, spanduk dan lainnya.

Pendidikan / Pendidikan

Pendidikan juga menggunakan seni sebagai alat pendukung, misalnya; gambar ilustratif dalam buku teks, poster ilmiah, foto, dll.

Religius

Ilustrasi dapat digunakan sebagai elemen atau pesan agama. Misalnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, pakaian keagamaan, dll.

Karya seni terapan juga memiliki fungsi masing-masing. Jika dikelompokkan sesuai fungsinya, karya seni terapan memiliki dua fungsi

Peran seni terapan dalam mode penggunaan

Karya terpan memiliki fungsi objek yang kita gunakan untuk mendukung kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, seperti kursi, meja, lemari, perabot rumah dan barang-barang lain yang kita gunakan.

Peran seni terapan dalam bentuk keindahan

Karya seni terapan sering digunakan untuk dekorasi karena mereka memiliki nilai estetika. Misalnya saja sebagai kerajinan tangan, permadani, batik dan karya-karya yang digunakan sebagai hiasan lainnya.

Klasifikasi seni rupa terapan

Untuk memfasilitasi pemahaman dan pemahaman tentang seni terapan, seni terapan dibagi menjadi beberapa kategori, seperti kategori sesuai dengan fungsinya, bentuk dan jenis bentuk.

Distribusi seni rupa terapan berdasarkan fungsinya

Karya seni terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.

Memenuhi kebutuhan praktis (usability), yaitu karya yang fungsi utamanya sebagai objek penggunaan, selain juga memiliki nilai ornamen. Misalnya, furnitur, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
Memuaskan kebutuhan estetika (keindahan), artinya fungsi itu hanya seperti benda hias. Misalnya, batik atau karya tenun yang dirancang khusus untuk permadani dan kerajinan tangan untuk menghias ruangan, seperti topeng, patung dan vas.
Distribusi seni rupa terapan sesuai dengan bentuknya
Tergantung pada bentuk fisiknya, karya seni terapan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Karya seni diterapkan dalam dua dimensi (dwimatra) Karya seni diterapkan dalam dua dimensi, yaitu karya seni yang memiliki ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dalam satu arah. Misalnya, wayang kulit, kain dan batik.
Karya seni tiga dimensi terapan (trimatra) Karya seni tiga dimensi terapan, yaitu karya seni yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah tradisional, senjata tradisional seperti rencong dan pedang serta patung.
Pembagian seni terapan didasarkan pada bentuknya.
Karya seni yang diterapkan di Indonesia sangat beragam dengan berbagai jenis, bentuk, fungsi dan teknik pembuatan. Bentuk karya seni yang diterapkan di sini dibagi menjadi empat kategori:


  • Rumah tradisional
  • Senjata tradisional
  • Transportasi tradisional
  • Kerajinan tangan

Contoh seni rupa terapan

Berikut adalah beberapa contoh seni terapan Indonesia:

Arsitektur

Candi Borobudur adalah salah satu karya seni terapan paling penting di Jawa Tengah, ada banyak karya seni arsitektur lainnya di Indonesia seperti rumah-rumah tradisional dan tempat-tempat ibadah.

Karya seni arsitektur di Indonesia sangat beragam dan banyak jenisnya, dari masa lalu hingga modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur dari masa lalu, modern dan tradisional.

Poster

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang berisi komposisi gambar dan huruf pada kertas besar. Aplikasi Anda mematuhi dinding atau permukaan datar lainnya dengan perawatan sebaik mungkin. Karena itu, poster-poster biasanya terbuat dari warna yang kontras dan kuat. Poster dapat menjadi sarana periklanan, pendidikan, propaganda dan dekorasi. Selain itu, itu juga bisa menjadi salinan karya seni yang terkenal.

Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari keramikos Yunani, yang berarti bentuk tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai produk seni dan teknologi untuk menghasilkan produk tanah liat yang terbakar seperti gerabah, ubin, porselen, dll. Tapi sekarang, tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi terbaru keramik mencakup semua bahan non-logam dan anorganik yang padat. (Joseph, 1998: 2).

Baju / baju

Pakaian tradisional Jawa umumnya dikenal sebagai pakaian kejawen yang memiliki simbol atau perumpamaan, terutama bagi orang Jawa yang mengenakannya. Busana Kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran implisit yang terkait dengan filsafat Jawa.

Ajaran pakaian kejawen ini adalah ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmonis, yang terkait dengan kegiatan sehari-hari, baik dalam kaitannya dengan manusia lain, dengan diri sendiri dan dengan Tuhan Yang Mahakuasa.

Sedangkan pakaian tradisional Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Pakaian tradisional Bali dikenakan selama upacara tradisional, ada proses ibadah, Purnama, Tilem dan di berbagai acara resmi di Bali.

Merek dagang dari pakaian tradisional Nusantara adalah batik. Batik adalah salah satu metode untuk membuat pakaian dengan warna menggunakan malam. Batik juga merupakan warisan UNESCO.

Bidang seniman visual terapan di Indonesia

Seni pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu seni murni dan seni terapan. Seni murni adalah karya seni yang dibuat untuk memenuhi kepuasan batin seniman dan tidak memiliki tujuan praktis. Karya seni terapan adalah karya seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun, dengan keragaman suku dan budaya, banyak jenis seni diproduksi dalam bentuk seni rupa atau penggunaan seni. Sedangkan untuk wilayah nusantara yang menghasilkan karya seni terapan, termasuk:


  • Batik ditemukan di antara pengrajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura.
  • Gerabah ditemukan di daerah artisanal Kasongan, Yogyakarta.
  • Karpet ditemukan di daerah-daerah artisanal di sebagian besar nusantara.
  • Tenun ditemukan di daerah artisanal Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara.
  • Kayu berukir ditemukan di antara pengrajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)
  • Uang itu ditemukan di antara pengrajin Kota Gede, Yogyakarta.
  • Kuningan ditemukan di daerah artisanal Juwana, di Jawa Tengah.
  • Patung-patung batu ditemukan di antara pengrajin Muntilan, Magelang dan Bali.
  • Kulit ditemukan di daerah artisanal Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.